Pages

Selasa, 26 April 2011

Sistem Transportasi dalam bangunan

Suatu bangunan yang besar dan tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktivitas perpindahan orang dan barang secara vertical. Sarana angkut vertical yang bekerja secara mekanik elektrik adalah: 
  • Elevator (Lift) 
  • Eskalator
  • Konveyor 
Gambar : Elisha Graves Otis 


Mulai dari zaman kuno sampai zaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga anusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di dunia oleh Elisha Graves Otis. 





1. ELEVATOR 

Lift atau elevator ini digunakan untuk mengangkut manusia atau barang secara vertical, yang dilengkapi dengan kereta (car) dan digerakkan dengan motor, bergerak pada rel penuntun tetap yang terleatak pada ruang luncur (hoist way) serta dapat dikendalikan sesuai dengan kehendak pemakainya. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menajlankan tugasnya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai. 

Keuntungan yang dapat diperoleh manusia dan barang dengan menggunakan sarana elevator ini antara lain: 
  • Efisiensi terhadap waktu 
  • Meningkatkan produktifitas kerja 
  • Dapat menghemat energy 
Lift dapat dibagi menurut fungsinya: 
  • Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
  • Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang
  • Lift uang/ makanan (dumb waiters)
  • Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)
Sejarah elevator
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co, pada tahun 1867.
Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah digunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel dan departement store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama. Berikutnya adalah era pencakar langit.
Pada tahun 1869 Otis mengeluatkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat sukses.
Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi industri elevator, yaitu: elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada  berkembangnya zaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center Chocago.
Selama  bertahun-tahun ini, beberapa inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah:

  • Type dan fungsi dari bangunan
  • banyaknya lantai
  • luas tiap lantai
  • dan intervalnya
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam: 
  • Sistem gearless, yaitu: mesin yang berada di atas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit, dan sebagainya. Dengan berjalannya waktu, sekarnag lift juga dikembangkan dengan lift yang mesinnya berada di samping. 
  • Sistem hydrolic, yaitu: mesin di bawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasnaya digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang sistem hydrolic juga dipakai untuk penumpang manusia contohnya di Bandara Kuala Lumpur. Pada sistem hidrolik terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, biasnaya digunakan untuk lift makanan dan uang, dengan kecepatan kereta menengah (kecepatan lif hidrolik antara 0.30 sampai 0.90 m/s). Pada system ini, kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston anik, kereta turun saat oli kembali ke tangki oli. 
Elemen lift 
  • Ruang luncur (hoistway.well), konstruksi bangunan permanen dimana kereta lift dan bobot imbang bergerak naik turun. 
  •  Lantai perhentian (landing floor). Lantai bagian bawah dari raang luncur yang dimulai dari lantai perhentian terbawah. 
  • Mesin lift (elevator machine). Kesatuan bagian dari lift yang merupakan pesawat penggerak kereta lift yang meliputi motor roda gigi (jika ada), rem, dan roda control penarik (traction sheave). 
  •  Pintu dorong (sliding door). Satu atau dua daun pintu, membuka dengan cara di dorong, dan dapat pula dilengkapi dengan alat (pegas) penutup pintu (door closer). 
  • Operator pintu (door operator). Alat peggerak menutup dan mebuka pintu dengan tenaga listrik, baik secara otomatik maupun dengan menggunakan sakelar. 
Rumah Lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu: 
  • Lift pit. Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer bebean penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air. 
  • Ruang luncur (hoistway). Merupakan tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu-pintu masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya bebean penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang. 
  • Ruang mesin. Merupakan tempat meletakkan mesin/motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta). 
Bentuk dan Macam Lift 
  1. Lift Penumpang (yang tertutup). Lift yang sering dijumpai di kantor atau bangunan fasilitas umum keempat sisinya tertutup dan disesuainkan dengan kebutuhan standart. 
  2. Lift Penumpang (yang transparan). Lift yang salahsatu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan) biasanya diletakkan di Hall. 
  3. Lift untuk Rumah Sakit. Karena fungsinya untuk rumah sakit maka dimensi besarannya memanjang dengan dua pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak. 
  4. Lift untuk Kebakaran (barang). Ruangnya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadai kebakaran. Intriornya harus tahan kebakaranminimal 2 jam dengan ruang luncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api).
Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger